Belimbing wuluh, mungkin tidak asing lagi dengan tanaman ini. Tanaman yang memiliki nama ilmiah  : Averrhoa Blimbi L ini sering kita temui di sekitar pekarangan rumah. Di Indonesia sendiri nama belimbing wuluh dikenal dengan beragam nama di setiap daerahnya. Missal: limeng (Aceh), bhalimbing bulu (Madura); asom belimbling,balimbingan (Batak); malimbi (Nias);blimbing wuluh (Jawa); selemeng (Gayo); blingbing buloh (Bali); calena (bugis ); dan malibi (Halmahera) dan lain sebagainya. Di negeri seberang nama belimbing wuluh dikenal dengan nama blimbi atau kamias (Filipina) dan cucumber tree (inggris)

Ciri fisik
Pohon belimbing wuluh termasuk pohon kecil yang hanya memiliki ketingginya mencapai 10 meter. Batang belimbing wuluh sendiri memilliki ukuran yang tidak begitu besar dengan permukaannya yang kasar dan ada beberapa benjolan di sekitarnya. Daun belimbing wuluh  termasuk daun majemuk, berbentuk menyirip dan memiliki jumlah ganjil yang terdiri dari 21-45 pasang anak daun. Bunganya memiliki ukuran sangat kecil,berbentuk bintang, berwarna merah keunguan,dan bergerombol. Buah belimbing wuluh merupakam buah yang mempunyai bentuk bulat lonjong persegi, rasanya sangat asam dan berair banyak. Di dalam buah terdapat banyak biji. Saat masih muda buah berwarna hijau buah menjadi kekuningan. Buah tumbuh bergerombol, bergantung pada batang atau pangkal cabang yang besar.

Tempat tumbuh
Tanaman ini berasal dari amerika yang dapat tumbuh sampai dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut (dpl). Daerah yang terkena banyak matahari secara langsung,tetapi cukup lembab merupakan tempat yang disukai.

Perbanyakan
Tanaman belimbing wuluh dapat diperbanyak dengan menyemai bijinya. Selain itu, teknik penyetekan dapat pula dilakukan walaupun agak sulit.

Kandungan zat kimia
Tanaman belimbing mengandung sponin, tanin, asam format, glukosida, peroksida, dan kasium oksalat.
Kunjungi juga  artikel lain:
Khasiat belimbing wuluh
Khasiat brotowali

0 comments:

Post a Comment

 
Top